Kamis, 21 Juli 2016

Apa yang terjadi jika kita terinfeksi patogen ?

Tidak ada komentar


Patogen dapat disebut sebagai agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya, selain itu patogen juga dapat berarti mikroorganisme yang bersifat parasit, hal ini dikarenakan sifat dari mikroorganisme tersebut menyebabkan gangguan pada fungsi normal pada makhluk hidup yang diserangnya.

Lalu ketika patogen masuk ke tubuh kita, maka tubuh kita akan memberi respon agar keadaan pada tubuh tetap berjalan normal. Terdapat sistem yang bekerja untuk mengatur pencegahan terjadinya  kerusakan pada tubuh atau timbulnya penyakit, sistem ini disebut dengan sistem imun.



Sistem imun dapat dibagi menjadi sitem imun alamiah/non spesifik  dan sistem imun didapat/spesifik.

A.      Sistem imun non spesifik
Sistem imun ini berupa komponen normal pada tubuh, yang dapat di temukan pada tubuh yang mencegah mikroba masuk dan menyingkirkan patogen secara langsung. Disebut non spesifik dikarenakan tidak menyerang jenis mikroba tertentu, maka dari itu sistem ini dapat di kategorikan sebagai penyerang utama karena dapat merespon langsung tanpa memilih-milih musuhnya terlebih dahulu.
Sistem imun non spesifik tersebut antara lain :
·         fisik; kulit, selaput lendir,silia,batuk, lendir
·         larut;
o   biokimia ; lisozim, sekresi sebaseus, asam lambung, laktoferin, asam neuraminik
o   humoral ; komplemen, APP, mediator asal lipid, sitokin
·         seluler ;fagosit,sel NK,Sel mast, basofil,eosinofil,SD


·         Pertahanan fisik/ mekanik
Ketika patogen masuk melalui kulit atau bisa juga melalui  saluran nafas, maka pertahanan fisik yang didapat dari kulit merespon untuk mempertahankan diri. Epidermis yang sehat akan sulit untuk ditembus oleh mikroba, berbeda dengan epidermis kulit yang rusak. Begitu pula dengan saluran nafas, ketika ada mikroba yang mencoba masuk melalui hidung maka, silia-silia yang ada di hidung akan merespon agar mikroba tersebut dapat tertahan dan tidak menyerang saluran nafas yang berada didalam tubuh dengan memberi respon bersin.
·         Pertahanan biokimia
Beberapa mikroba tidak dapat masuk dan menembus kulit yang sehat, namun beberapa dapat masuk melalui kelenjar yang ada ditubuh, seperti kelenjar sebaseus dan folikel rambut. Ph asam pada keringat dan sekresi sebaseus menyebabkan denaturasi terhadap protein membran sel sehingga menyebabkan pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui kulit. Begitu juga dengan saliva atau air liur yang mengandung enim laktooksidase yang dappat merusak dinding mikroba dan menimbulkan kebocoran sitoplasma.

B.      Sistem imun spesifik
·         humoral;sel B  ( Ig A, Ig G, Ig E, Ig M , Ig D ) dan sitokin
·         selular; sel T (Th 1,Th2,NKT )




·         Sistem imun spesifik humoral
Pemeran utama pada sistem imun ini adalah limfosit B atau Sel B . sel  ini berasal dari sumsum tulang dan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang matang didalam sumsum tulang. Sel plasma yang sudah matang tesebut akan memproduksi antibodi yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi ekstraselular seperti virus dan bakteri serta menetralkan toksinnya.

·         Sistem imun spesifik selular
Dalam sistem imun ini, Sel T merupakan peran utama yang berasal dari sumsum tulang, tetapi sel T  tidak berdiferensiasi ditempat yang sama dengan sel B, melainkan di kelenjar timus, ada sekitar 5-10% dari sel T yang berhasil menjadi matang, dan setelah matang, sel T tersebut akan meninggalkan timus dan berjalan ke sirkulasi.

ketika terjadi pajanan dengan patogen maka sistem imun non spesifik akan langsung merespon tetapi hal ini tidak berlangsung lama, maka setelah itu imunitas spesifik yang akan mengambil peran dalam memerangi patogen tersebut, antara kedua sistem ini terjadi kerja sama yang erat dalam merespon patogen yang menginfeksi tubuh kita.

Sumber:IMUNOLOGI DASAR FK UI ;Ed 11

Tidak ada komentar :

Posting Komentar