Kamis, 21 Juli 2016

Anemia Defisiensi Besi

Tidak ada komentar
Anemia adalah suatu penyakit dimana kita kekurangan sel-sel darah merah. Sel darah merah ini berfungsi untuk mengangkut O2, dan menyebar sari-sari makanan keseluruh tubuh. Jika sel darah merah ini dalam kondisi tidak normal pada tubuh, otomatis tubuh akan merasa lemas, pucat, pusing, dan banyak gejala-gejala lainnya.
Dalam anemia defisiensi besi, adalah kondisi dimana zat besi tidak dapat  dihasilkan dengan total yang maksimal, maka tubuh akan kekurangan zat besi ini dan membuat tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang di kenal sebagai hemoglobin. Hemoglobin ini akan berfungsi sebagai pengikat O2 yang nantinya akan disebar keseluruh tubuh. Jika tubuh manusia kekurangan sel darah merah, penyebaran oksigen dan pembuangan karbondioksida akan terganggu.
Berikut ini adalah beberapa penyebab anemia di Indonesia:
  • Malanutrisi atau gizi buruk adalah penyebab anemia nomor satu di Indonesia. Asupan zat besi orang Indonesia masih kurang karena kurangnya asupan yang bersumber dari nutrisi hewani. Nasi dan bahan nabati menjadi bahan makanan utama sehari-hari orang Indonesia, padahal daging juga diperlukan karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Keragaman menu makanan memiliki peran penting dalam asupan zat besi yang cukup.
  • Kebiasaan minum teh dan kopi di kalangan orang Indonesia juga berpengaruh kuat dalam tingginya tingkat anemia di Indonesia. Teh dan kopi mengandung zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh manusia.
  • Indonesia juga termasuk dalam kelompok negara-negara dengan penderita talasemia yang tinggi. Talasemia adalah penyakit genetik atau keturunan yang mengakibatkan penderitanya mengalami kekurangan hemoglobin dan sel darah merah. Hal ini yang sering menyebabkan terjadinya kondisi anemia.
  • Di Indonesia, banyak orang yang mengonsumsi obat-obatan antasida akibat sakit maag atau masalah dengan asam lambung. Antasida yang dikonsumsi sebelum makan akan mengurangi produksi asam lambung, tapi hal ini justru berdampak pada turunnya penyerapan zat besi.
Wanita yang mengalami haid berlebihan cenderung menderita anemia. Hal ini terjadi karena banyaknya darah yang terbuang, inilah yang menjadi penyebab anemia pada wanita di masa subur.
Anemia juga umum terjadi pada wanita hamil. Pada masa hamil, kebutuhan zat besi wanita meningkat karena janin dalam kandungannya turut menyerap zat besi dan vitamin agar dapat tumbuh secara normal.
Pengobatan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi
Mengonsumsi suplemen penambah zat besi dilakukan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Tindakan ini sebagai salah satu pengobatan anemia. Asupan zat besi melalui konsumsi makanan juga perlu ditingkatkan, hal ini demi menjaga cadangan dan tingkat zat besi yang normal. Ada beberapa makanan sumber zat besi yang sangat bagus, contohnya:
  • Hati ayam dan hati sapi
  • Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
  • Tahu dan tempe
  • Boga bahari atau makanan laut seperti ikan, tiram dan kerang
  • Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli
  • Daging merah tanpa lemak seperti daging sapi dan kambing
  • Buah-buahan kering, misalnya kismis dan aprikot
Agar dapat memaksimalkan penyerapan zat besi, asupan vitamin C juga diperlukan. Konsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besinya bersamaan dengan sumber vitamin C seperti jeruk, kiwi dan tomat.
Pada dasarnya, penyebab anemia bisa bervariasi. Agar tidak berkembang menjadi kondisi kronis, penyebab utamanya perlu diketahui dan ditangani. Jika dibiarkan, anemia yang pada umumnya mudah ditangani, justru bisa berdampak jangka panjang pada tubuh penderitanya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar